Seberapa Buruk Sistem Pendidikan Indonesia?

By Muhammad Abdi Ridha - Januari 10, 2021


Bicara soal pendidikan memang tidak ada habisnya. Bahkan tokoh publik seperti Bob Sadino, Elon Musk dan Deddy Corbuzier turut serta memberikan kritikan. Terlebih di Indonesia. Programme for International Student Assessment atau PISA, sebuah studi internasional yang diadakan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) tentang prestasi literasi membaca, matematika dan sains telah mempublikasikan hasil survey mereka pada 2019 lalu. Hasl survey ini menempatkan Indonesia di urutan ke-74 dari 79 negara. Maka pertanyaannya, seberapa buruk sistem dan kurikulum pendidikan Indonesia setelah 75 tahun merdeka?

Tak dapat dipungkiri, Indonesia memang masih memiliki segudang pekerjaan rumah dalam membenahi sistem pendidikannya. Mulai dari korupsi dana pendidikan, sarana prasarana, ketimpangan distribusi tenaga pengajar di daerah-daerah, aksesibilitas, kompetensi guru dan sebagainya. Wajar, berbagai kritik dan masukan datang dari berbagai kalangan. Sisi positifnya, hal ini mengindikasikan bahwa banyak pihak yang memberikan perhatian di dunia pendidikan. Namun di sisi lain, kita lupa bahwa pendidikan Indonesia tidak seburuk yang kita kira.

Soal tingkat buta huruf misalnya. Pada awal kemerdekaan, 97 persen penduduk Indonesia buta aksara. Kini, data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan hanya tersisa 1,93 persen penduduk Indonesia yang buta huruf. Artinya, hanya dalam kurun waktu 75 tahun sejak merdeka Indonesia dapat melakukan percepatan di bidang literasi.

Kualifikasi guru juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2019, di tingkat sekolah dasar sekitar 79 persen guru sudah memperoleh standar pendidikan minimum guru setingkat S1 atau D4.

Angka-angka ini memang tidak menjamin kualitas pendidikan di lapangan. Namun setidaknya data-data ini telah memberikan gambaran, bahwa budaya pendidikan Indonesia, memang tidak sempurna, namun terus diupayakan perbaikannya.

Optimisme menjadi kunci. Maka saat ditanya “Seberapa buruk pendidikan di Indonesia?”, cukuplah sebilah gagang sapu menjadi jawaban. Budaya pendidikan Indonesia tidak buruk-buruk amat, hanya tengah berbenah.

  • Share:

You Might Also Like

4 komentar

  1. Semangat mengupayakan yang terbaik untuk pendidikan Indonesia.

    BalasHapus
  2. Mantap alhamdulillah, hanya 1,93% saja yang buta huruf. Semoga bisa rajin membaca juga :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu yang menjadi kompetensi yang mesti ditingkatkan berikutnya kak. Walau angka buta huruf turun, tapi tingkat baca Indonesia masih rendah

      Hapus