Makhluk yang Suka Beralasan

By Muhammad Abdi Ridha - Desember 22, 2021

Sadar tidak sadar, kita adalah makhluk yang lihai sekali dalam mencari-cari alasan. Berkilah agar tindakan kita dibenarkan, merangkai alibi demi alibi yang kadangkala tidak berdasar, hingga terjerumus pada rangkaian pembenaran demi pembenaran.

Maka patutlah Allah mewanti-wanti kita melalui ayat kesebelas surah kedua. “Dan apabila dikatakan kepada mereka ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di bumi!’ Mereka justru berkilah, ‘(Justru) sesungguhnya kami ini orang-orang yang melakukan perbaikan.’ Ketahuilah, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang membuat kerusakan tetapi mereka tidak sadar.”

Atau bagaimana Allah mempatenkan kisah Akhnas ibn Syuraiq di surah yang sama, sosok yang membuat nabi takjub akan tutur katanya. “Dan apabila dikatakan kepadanya, ‘Bertakwalah kepada Allah!’ bangkit kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa.” Kemudian Allah hadiahkan untuknya neraka, padahal itu seburuk-buruknya tempat kembali.

Maka pelajaran terbaik dapat kita petik dari para penyihir Fir’aun, yang saat diperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-Nya melalui tongkat Musa, mereka pun bersujud dan berkata, “Kami beriman kepada Rabb semesta alam.” Hingga Fir’aun menjadi murka, mengancam akan memotang tangan dan kaki mereka bersilangan kemudian menyalib mereka semua.

“Sesungguhnya kami kepada Rabb kamilah kami kembali,” jawab mereka. Allah hadiahkan pada hati mereka keyakinan, hingga penyiksaan tak lagi menjadi ancaman. 

Maka sungguh beruntung mereka yang telah diliput dengan keimanan, tidak lagi menjadi pribadi yang suka mencari-cari alasan padahal telah nyata di hadapannya kebenaran. Memang tak mudah, karena sebagai manusia Allah titipkan ego pada setiap diri kita. Semoga kita menjadi pribadi yang saat setiap shalat selalu meminta petunjuk jalan yang lurus, yang kemudian saat petunjuk itu diperlihatkan tidak lagi sibuk berkilah namun menaatinya tanpa keraguan.

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar